9:32 AM

(0) Comments

Perlu Teliti Memilih Waralaba

The Team of Spirit

Bisnis waralaba kini semakin marak. Bagi sebagian orang yang tidak terlalu percaya diri merintis bisnis dengan merek sendiri, waralaba menjadi salah satu pilihan investasi menarik. Walau berprospek cerah, waralaba mesti dipilih dengan cermat.

Pesatnya pertumbuhan jaringan waralaba membuktikan maraknya bisnis ini. Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) memperhitungkan, dari sekitar 450 jaringan waralaba lokal pada tahun 2007, setahun terakhir sudah terdapat tambahan 150 hingga 250 jaringan baru.

Waralaba asing pun bertambah dari 220 jaringan pada 2007 menjadi sekitar 250 jaringan. Namun, jangan dulu terkecoh. Dari sekitar 450 waralaba lokal tersebut, Ketua AFI Anang Sukandar memperkirakan, baru sekitar 60 waralaba lokal yang benar-benar memenuhi kriteria sistem manajemen waralaba.

Kondisi yang sama terdapat pada waralaba asing. Departemen Perdagangan mencatat, dari 250 waralaba asing yang beroperasi di Indonesia, baru 88 waralaba yang mendaftarkan prospektus dan perjanjian waralabanya.

Padahal, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2007 mewajibkan pendaftaran itu. Pendaftaran yang dibuktikan dengan kepemilikan surat tanda pendaftaran usaha waralaba ini diperlukan agar pemerintah bisa turut memastikan bisnis waralaba itu dijalankan sesuai kriteria yang benar.

"Pendaftaran waralaba dimaksudkan untuk memberi perlindungan kepada pemberi dan penerima waralaba. Jadi, kalau mau berwaralaba ikutlah waralaba yang sudah terdaftar," papar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Ardiansyah Parman beberapa waktu lalu.

PP No 42/2007 menetapkan, waralaba harus memenuhi sejumlah kriteria, yakni memiliki ciri khas usaha, sudah terbukti mengantongi keuntungan, memiliki standar tertulis untuk pelayanan dan kualifikasi barang atau jasa yang ditawarkan, manajemennya mudah diajarkan dan diaplikasikan, terdapat dukungan berkesinambungan kepada penerima waralaba, serta mempunyai hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar.

Pertanyaan kunci

Sebelum memutuskan bergabung dengan sebuah bisnis waralaba, beberapa pertanyaan kunci, menurut Anang, mesti ditanyakan oleh calon penerima waralaba (franchisee) kepada si pemberi waralaba (franchisor). "Pertama, pastikan dulu kapan usaha itu didirikan sebelum berkembang jadi franchise. Lebih baik kalau sudah terbukti bisa bertahan paling enggak lima tahun," tutur Anang.

Pertanyaan berikutnya adalah kapan sistem waralaba mulai dijalankan dan siapa penerima waralaba pertamanya. "Franchisee pertama perlu diwawancarai. Tanyakan juga daftar franchisee lainnya dan lakukan survei atau wawancara ke mereka. Franchisor mesti punya contoh cabang untuk dikunjungi," ungkapnya.

Ketelitian dibutuhkan untuk memastikan transparansi manajemen waralaba, baik asing maupun lokal. "Ada juga franchise makanan asing yang bilang punya cabang di New York ternyata enggak," ujar Anang. Jenis usaha yang ditawarkan kini amat bervariasi, mulai dari usaha pendidikan seperti Primagama, toko ritel seperti Alfamart, pencucian mobil ala Auto Bridal, hingga beragam waralaba makanan dan minuman. Modal yang dibutuhkan pun tak kalah bervariasi, dari ratusan juta rupiah plus penyediaan lahan hingga belasan juta, cukup dengan gerai saji.

Sumber: Kompas.com
0 Responses to "Perlu Teliti Memilih Waralaba"