8:55 AM

(0) Comments

Tantowi Yahya: Fulus dari Kata-kata

The Team of Spirit

Suatu hari di tahun 1979, 28 tahun lalu, sambil berjalan dari Lapangan Banteng menuju stasiun Gambir sambil membawa koper besar berisi pakaian, Tantowi Yahya, presenter kondang berujar,” sebentar lagi kutaklukan engkau Jakarta’! Ucapannya bernada pongah. Tapi, kata-kata itulah yang menjadi cambuk pria asal Palembang ini meraih apa yang dicita-citakan. Jakarta telah ditaklukan. Mungkin tidak hanya ibukota, tetapi Indonesia.

Siapa sih yang tidak kenal Tantowi? Selain presenter, dia juga dikenal sebagai penyanyi dan pemilik acara Country Road. Hampir seluruh acara yang dikemasnya laku keras. Coba lihat acara “Who wants to be millionere”. Dalam sekejap, langsung memikat pemirsa televisi dan menjadikan acara itu mencatat rating tinggi. Dia ibarat dewa Midas dalam mitologi Yunani. Apa saja yang disentuhnya menjadi emas, berkilau dan sukses. Sebagai contoh, misalnya, acara country yang kurang begitu populer di Tanah Air, kini menjadi salah satu acara favorit pemirsa tv. Bahkan, lewat acara musik ini dia didaulat untuk mewakili Indonesia di pentas dunia untuk membawakan lagu-lagu country. Acara baru yang sedang dia bawakan saat ini “Deal or no Deal” perlahan-lahan merangkak naik dan tak lama lagi bakal menyusul kesuksesan who wants to be millionere.

Lantas, apa hebatnya Tantowi? “Saya ini optimistis, merencanakan sesuatunya dengan matang dan kemampuan berkomunikasi dengan baik,” ujarnya dalam sebuah acara seminar buku Wow, 10 jurus Terlarang bersama pakar marketing Ippo Santosa beberapa waktu lalu.

Skill communications dan public speaking Tantowi memang hebat. Dan, tidak salah bila dia berhak memperoleh predikat jutawan dalam sekejap. Bayangkan saja, dalam dua jam dia bisa mendapatkan Rp50 juta hanya untuk berbicara di depan umum saja. Tantowi mengaku, untuk memiliki kemampuan berkomunikasi, tidaklah mudah. Sejak SMA, dia sudah gaul dengan bahasa asing baik itu Inggris, Perancis dan beberapa lagi lainnya. Disamping itu, dia juga banyak membaca buku mengenai pengetahuan umum. “Banyak buku yang saya baca. Ini untuk menambah wawasan dalam berkomunikasi,” katanya lagi.

Menurut Tantowi, public speaking yang bagus tidak hanya berdasarkan talenta saja. Namun, harus dilatih. Dan, dia telah membuktikannya sendiri. Seusai tamat dari bangku kuliah, dia melamar pekerjaan ke PT BASF di Tangerang. Kemampuan berkomunikasinya yang bagus mengantarkannya menduduki jabatan manajer komunikasi/public relation, di perusahaan produsen kaset terbesar di Indonesia ini. Karirnya melejit cepat. Pergaulannya luas dan dia sering dipercaya mewakili manajemen ke luar negeri.

Toh, ini tidak membuatnya betah. Dia masih belum puas, karena merasa tidak bisa memaksimalkan kemampuannya. Tanto akhirnya keluar dan menjadi presenter. Tekad kuat dan kemampuan dalam hal public speaking telah membawa ke puncak ketenarannya. Bayangkan saja, sekali bicara Rp 50 juta. Tidak banyak orang yang memiliki kemapuan seperti itu. Dan, Tanto bisa memanfaatkannya. Dari kata-kata lalu mengalirlah fulus yang cukup besar. Kini dia mencoba menularkan kemampuannya dengan melatih para calon presenter atau khalayak yang ingin melatih kemampuan berbicaranya lewat Tantowi Yahya Public Speaking School.
0 Responses to "Tantowi Yahya: Fulus dari Kata-kata"